Kamis, 27 September 2012

cerita dewasa mahasiswa keasyikan nungging

"Cerita Dewasa" cerita seru 17+ "Cerita Porno" Kali ini banget-mojok  akan berbagi cerita dewasa yang berjudul " cerita dewasa mahasiswa keasyikan nungging". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.

Kali ini miau membuat sebuah tulisan dan di beri judul Cerita Dewasa | Posisi Nungging Mahasiswa Berjilbab. Memang tidak bisa di pungkiri, kata kunci Cerita Dewasa menjadi salah satu kata kunci yang banyak di cari di search engine. Jadi miau juga tidak mau ketinggalan sama blog lain yang bisa mendapatkan banyak visitor dengan artikel mereka yang memiliki embel – embel Cerita Dewasa. Langsung saja silahkan menikmati dan menghayati tulisan miau di bawah ini.
Cerita Dewasa | Posisi Nungging Mahasiswa Berjilbab
Pagi itu, Dian yang merupakan seorang mahasiswi cantik dan sexy  jurusan public relation S1 di sebuah perguruan tinggi di Bandung terbangun lantaran bunyi alarm HP yang berdering. Dian segera beranjak dari tempat tidurnya yang nyaman dan bergegas ke kamar mandi karena hari itu adalah hari istimewa baginya, yah…  hari minggu, dimana kebanyakan orang bisa bersantai dengan rutinitas kesehariannya yang membosankan.
Setelah melakukan kegiatan rutinnya di kamar mandi yang selalu Dian lakukan setiap pagi, lalu sang mahasiswi yang memiliki paras ayu, tinggi semampai, dan body yang aduhai ini kemudian berjalan ke arah meja belajar yang terletak di sudut kamar, lalu dia mencari buku majalah kesukaannya diantara tumpukan buku – buku perkuliahan yang tersusun rapih di sana, “nah ini dia ketemu juga, kemaren baru sampai halaman 5 lanjut baca ah”, ujar Dian dalam hati.
Dian lalu bergegas keluar kamar kosnya yang di ikuti oleh kucing gembul coklat peliharannya dan bermaksud untuk melanjutkan membaca buku majalah Bobo di teras kamar kosnya yang memang sangat nyaman dan tenang, ditambah lagi hujan semalam yang membuat udara pagi itu lebih segar dan sejuk.
Kicauan  suara burung di atas pepohonan menambah suasana damai di minggu yang tenang itu, lalu tiba – tiba Dian tanpa sengaja mendengar percakapan dari sebuah rumah yang terletak berdampingan dengan tempat kosnya.
Percakapan tersebut sangat menarik perhatian mahasiswi cantik ini, sehingga untuk sesaat dia berhenti sejenak membaca majalah Bobo yang menjadi faforitnya. Suara percakapan itu terdengar jelas dan agak keras antara sang ibu dengan anaknya, dan kebetulan anak dari si ibu ini merupakan teman kampus Dian hanya berbeda jurusan saja.
“Kamu mau pergi ke mana nak, pagi – pagi udah mau langsung pergi bawa dagangan ibu,” ujar sang ibu, kemudian di jawab oleh anaknya “aku mau ke kampus bu, ada janji sama temen mau kerjain tugas“. dengan nada agak kesal ibunya berkata “iya, tapi kenapa kamu pakai jilbab dagangan ibu” lalu sang anak yang merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi ini dan sedang mengenakan jilbab jualan ibunya, menjawab dengan seenaknya sambil nungging – nungging dan ngupil membersihkan hidungnya menggunakan ujung kain jilbab yang di pakainya, “ah ibu, menggunakan jilbab itu kan ajaran agama, lagian inner beauty aku kan bisa lebih terlihat kalau aku mengenakan jilbab”.
Sang ibu pun tambah kesal dan marah melihat tingkah dan mendengarkan jawaban anaknya yang semata wayang ini, lalu dengan setengah berteriak sang ibu pun berkata “Bambaaaaang,…!!! kamu ini kan laki – laki kenapa harus pakai jilbab, copot dan cuci sana bersihkan semua upil yang nempel segede gaban itu.  Cuci bersih jangan sampai ada ketombemu yang ketinggalan di situ, nanti orang ga mau beli dagangan ibu naaaak… kita mau makan apa kalau dagangan ibu tidak laku. Kamu mau makan upil kamu yang segede gaban itu?”
Dengan kecewa Bambang akhirnya melepas jilbab yang dia kenakan dan menaruhnya di tempat cucian. “nyucinya tar siang aja bu, aku udah telat nih” kata si bambang. Lalu ibunya menjawab “ya sudah jangan lama – lama ya” Bambangpun berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah tinggalnya, dia berniat untuk menaiki sepeda mini warna pink dengan boneka beruang di keranjang sepeda milik keponakannya karena Bambang merasa capek dan pegal sekali hari itu untuk berjalan kaki sehabis kemarin seharian nonton wayang kulit semalam suntuk.
Tetapi Bambang segera mengurungkan niatnya, manakala dia melihat tetangga belakang rumahnya mang Udin yang hendak berangkat kerja. Mang udin adalah tetangga belakang rumah Bambang yang berprofesi sebagai tukang odong – odong. “Mang Udin, berangkatnya pagi bener?” tanya si Bambang. “iya nih lagi kejar setoran, di kampusnya den Bambang kan habis ujian semesteran kemarin, kali aja ada mahasiswa di sana yang butuh refresing sehabis ujian”. Jawab mang Udin. Lalu Bambang menimpali “oh, iya bagus juga tuh idenya mang Udin, kali aja ada mahasiswa yg butuh refresing, dengan naik odong – odongnya mang Udin bisa ngilangin setres sehabis ujian semesteran kemaren”.
Lalu mang Udin bertanya pada Bambang, “den Bambang mau ke kampus juga?”. Dengan tersenyum penuh makna Bambang menjawab “iya neh mang ada janji mau kerjain tugas bareng temen di kampus”. Mang Udin yang seolah tau dengan senyuman Bambang yang penuh makna itu akhirnya menawarkan untuk membonceng si Bambang ke kampus dengan kendaraan odong – odongnya.
“ayo den berangkat sama – sama ke kampus naik odong – odongnya mang udin” kata mang Udin sang tukang odong – odong ini. “ok makasih kalo gitu mang, Bambang pilih tunggangan yang bentuk bebek warna kuning aja deh” ujar si Bambang dengan gembiranya.
Akhirnya si Bambang sang mahasiswa yang tadi mengenakan jilbab inipun dengan posisi nungging layaknya pembalap motor Valentino Rosy menaiki odong – odong bentuk bebek dan pergi bersama mang Udin ke kampus.
Melihat kejadian ini, Dian sang tetangga kos hanya bisa tersenyum bersama kucing coklat gembul yg duduk di pangkuannya, tiba – tiba dari pintu sebelah kamar kosnya muncul Shinta dan Eva sambil tersenyum kepadanya dan menyapa “kenapa Dian pagi – pagi sudah senyam – senyum sendiri”
“ah,  ga apa – apa hanya lg senang aja pagi ini bisa bersama kalian semua” jawab Dian. “ooooohh, gitu” kata Eva dan Shinta secara serempak.
Oh ya miau hampir lupa Dian, Shinta dan Eva adalah tokoh utama dalam cerita dewasa miau sebelumnya yang berjudul “Cerita Dewasa | Calon sekertaris vs Bos” namun karena gagal Dian akhirnya melanjutkan kuliahnya ke jenjang S1, sedangkan Shinta masih menganggur karena sama – sama gagal menjadi sekertaris pribadi sang bos besar di sebuah perusahaan ekspor impor,sekarang dia nyambi jadi tukang antar galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhannya. Hanya Eva yang berhasil menjadi sekertaris pribadi sang bos besar karena dia berhasil menjawab dengan baik pertanyaan interview sang bos besar.
Lalu ada kucing coklat gembul, ini juga merupakan tokoh penting dalam cerita dewasa miau sebelumnya yang berjudul “Cerita dewasa | mahasiswi cantik saksi perkosaan di area parkir kampus”
Semoga cerita dewasa di atas dapat menjadi inspirasi bagi anda semua. Hi.hi.hi. meooonkk…..
bila suka silahkan kasih bintang ya, kalau mau copy jangan lupa link sumbernya makacih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar